Jumat, 24 November 2017

MPR Ajak Netizan Lampung Nongkrong Bareng Ngobrolin Indonesia



Masih Indonesiakah kita?
Setelah sekian banyak jatuh bangun
Setelah Sekian banyak tertimpa dan tertempa
Setelah sekian banyak terbentur dan terbentuk

Masih kita meletakan harapan di atas kekecewaan
Persatuan diatas perselisihan
Musyawarah diatas amarah
Kejujuran diatas kepentingan

Ataukah ke-Indonesia-an kita telah pudar
Dan hanya tinggal slogan dan gambar
(Kutipan Manifesto, Ini Baru Indonesia)

Bicara masalah membangun Indonesia, maka tidak serta merta peran dari satu atau dua pihak saja, namun yang terpenting adalah sinergi antara semua lini. Ini menjadi salah satu alasan diadakannya acara ‘Netizen Lampung Ngobol Bareng MPR RI’, yang bertempat di Hotel Swiss-Belhotel Lampung, Minggu (19/11/2017).

Dalam kegiatan tersebut, MPR RI menggandeng komunitas Tapis Blogger, yang tak lain adalah komunitas blogger Lampung yang berdiri setahun yang lalu dan saat ini semakin menunjukkan eksistensinya di jagad blogger mania. Komunitas yang mulanya hanya terdiri dari emak-emak yang hobi dan jago nulis, dan kini sudah memiliki puluhan member. Dahsyat!

doc. pribadi


Tentang Indonesia, maka kutipan manifesto di atas sangat mencabik rasa nasionalisme kita sebagai warga negara, bahkan sebagai ahli waris yang sah bagi negeri ini. Manifesto yang diawali dengan sebuah pertanyaan menohok tentang Indonesia, di saat moral bangsa ini begitu carut marut, meletakan harapan di atas kekecewaan, persatuan diatas perselisihan, musyawarah diatas amarah, atau kejujuran diatas kepentingan.

Acara yang berlangsung kurang lebih 3 jam ini diawali dengan pemaparan yang disampaikan ibu Siti Fauziah, S.E., M.M. Sebagai Kepala Biro Humas MPR RI. Beliau menjelaskan tentang tujuan diadakannya kegiatan ngobrol bareng Netizen tersebut. Menurutnya, saat ini masyarakat begitu mudahnya dalam mengakses internet. Untuk itulah dibutuhkan media yang pas dalam mensosilisasikan 4 Pilar MPR RI dengan media yang mudah didapatkan banyak orang. Dalam hal ini, MPR RI menyatakan bahwa Lampung sangat beruntung karena memiliki komunitas blogger seperti Tapis Blogger yang mampu menyampaikan pesan 4 Pilar dengan cepat dan akurat tentunya.

Sedangkan menurut Pak Ma'ruf Cahyono, S.H., M.H. sebagai Sekretaris Jenderal MPR RI, ia sangat berharap bahwa nilai-nilai 4 pilar mampu diimplementasikan dengan baik di masyarakat.
“Indonesia adalah bangsa yang religius dan nilai ini tidak bisa hilang, karena jelas termaktub dalam sila pertama. Indonesia juga harus menjadi Bangsa yang memiliki karakter humanisme atau memanusiakan manusia, menyuarakan persatuan dan semangat Nasionalisme dengan berbagai cara, Misal, dengan mencintai produk dalam negeri, dan lainnya. Selanjutnya sebagai warga negara, kita tidak boleh mengambil keputusan yang akan menimbulkan konflik, serta senantiasa menyelesaikan setiap permasalahan dengan musyawarah mufakat”. Pungkas Ma’ruf Cahyono.

doc. pribadi

Acara inti terkait dengan isi 4 pilar itu sendiri diisi oleh pemaparan Ketua MPR RI DR. (H.C) Zulkifli Hasan, S.E., M.M., yang juga berasal dari Lampung.

Empat Pilar MPR tersebut berisi:
1. Pancasila Sebagai Dasar dan Ideologi Negara
2. UUD NRI Tahun 1945 Sebagai Konstitusi Negara
3. NKRI Sebagai Bentuk Negara
4. Bhenika Tunggal Ika Sebagai Semboyan Negara

Dengan penjabarannya sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
- Berhenti saling menyakiti, mulailah saling menghargai
- Berenti saling merendahkan, mulailah menghormati perbedaan
- Berhenti takabur, mulailah bersyukur

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
- Stop marah marah, mulailah bersikap ramah
- Berhenti memaki, mulailah memakai hati
- Berhenti curiga, mulailah menyapa

3. Persatuan Indonesia
- Berhenti berseteru, mulailah bersatu
- Berhenti memaksakan, Mulailah berkorban
- Berhenti mencari perbedaan, mulailah bergandeng tangan

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan / Perwakilan
- Berhenti silang pendapat, mulailah mencari mufakat
- Berhenti besar kepala, mulailah berlapang dada
- Berhenti bersilat lidah, mulailah bermusyawarah

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- Berhenti malas, mulailah bekerja keras
- Stop diskriminasi, mulailah toleransi
- Berhenti menang sendiri, mulailah berbagi.

Kamis, 16 November 2017

Ini Dia Rutinitas Pedesaan yang Menjadi Objek Wisata

doc. pribadi

Tak semua kenikmatan wisata itu hanya didapat dengan cara-cara mewah. Hal ini disebabkan kejenuhan hidup di kota besar yang semuanya serba instan dan jauh dari sensasi asri khas Indonesia. Hampir semua destinasi wisata modern telah mengadopsi budaya asing yang justru mengikis nilai kekayaan Indonesia. Bahkan kini, rutinitas sehari-hari penduduk desa pun sudah dapat dijadikan sebagai destinasi wisata. Berikut 5 rutinitas biasa yang dianggap luar biasa dan diburu turis lokal maupun mancanegara:

1. Menanam Padi
Bagi orang desa menanam padi merupakan rutinitas biasa dan sudah menjadi pekerjaan sehari-hari. Namun berbeda dengan orang kota dan turis mancanegara. Meananam padi di sawah bagi mereka adalah hal unik yang tidak pernah mereka alami. Beberapa daerah yang menyediakan wisata berbasis alam desa adalah Jogjakarta, tepatnya di Desa Wisata Tanjung. Alamat desa wisata tersebut adalah di Jalan Palagan Tentara Pelajar Km. 11, tepatnya di Donoharjo, Ngaglik, Sleman. Lokasinya kira-kira 5 km dari Monumen Yogya Kembali ke arah utara. Desa ini resmi menjadi desa wisata sejak tahun 2001.

tourwisatajogja.com


2. Membajak sawah
Selain menanam padi, wisata berbasis desa biasanya juga terdapat kegiatan membajak sawah dengan kerbau atau sapi yang kini banyak ditinggalkan oleh petani-petani modern. Justru hal semacam itu, yang masih kental nuansa tradisional diburu oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

klikhotel.com


3. Menyadap / Nderes Karet
Jika anda bukan seorang petani karet, maka kegiatan menyadap atau yang akrab disebut nderes karet ini langka dilakukan. Pengambilan lateks atau getah karet yang hasil olahannya selama ini kita gunakan seperti ban mobil, sandal, dan lainnya, dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Pengunjung dapat melihat proses penyadapan pada pukul 05.00 hingga 07.30 pagi.


tobapos


4. Memanen Sayur, Buah atau Padi
Agrowisata merupakan salah satu alternatif pengembangan diri anak terhadap lingkungan. Melihat saat ini dunia digital dan teknologi begitu mendominasi kehidupan keluarga, khususnya anak-anak. Salahsatu wahana dalam agrowisata yang biasa ditawarkan ialah ikut memanen sayur, buah, atau padi.

agrowisataamanah.com

5. Bersepeda keliling desa
Bersepeda keliling kota mungkin sudah biasa. Tapi jika bersepeda keliling desa sambil melihat pemandangan yang asri dan menghirup udara yang sejuk bebas polusi, tentu menjadi sangat menyenangkan dan menyehatkan.

jogjaempatroda.com

KARYA JURNALISTIK JUARA 1 FLS2N TINGKAT NASIONAL 2023

BUKAN ANDRA AND THE BACKBONE Foto Andra Akbar Ardziansyah peserta FLS2N bidang Fotografi Ya, ini bukan cerita tentang Andra and the Backbone...